Melihatmu dalam keadaan biasa
menyenangkan...
jangan marah...
jangan cuek...
terus sapa aku
rasa lelah menjadi sirna
saat kemunculan wajahmu berpadu dengan cahaya
cahaya cinta..
cahaya semangat..
cahaya kebahagiaan...
aku tidak butuh dirimu untuk sempurna
tetaplah seperti itu...
tetaplah seperti yang ku inginkan
tetaplah menjadi power ku
kamu itu charger semangatku
kau lengkapi kekuranganku
kamu itu juga kadang power bank
saat mepet, ada kamu
makasih ya....
( @PERPUS al-nahdlah, 30 januari 2014)
Baru ku sadari
matamu itu indah
ada sesuatu di sana
aku ingin menyelam di dalamnya
pandanganmu itu menyihirku
setaip kata-katamu pasti mengalihkan perhatianku
suara pita suaramu..
membentuk volume yang pas
rambutmu menari-nari menarik hatiku
dan aku bawa diri ini begitu saja
terus mengikutimu...
terus mengharapkanmu....
terus menunggumu...
meski kadang aku berpikir,
apakah aku terlalu bodoh?
membiarkan hati ini menunggu balasanmu
sedang kau tetap saja di sana
asyik dengan duniamu
tak sedikitpun menganggapku
tapi inilah cinta
selagi denyut cinta masih terus terpompa
aku akan tetap mencintaimu
(@PERPUS al-nahdlah, 30 januari 2014)
Masih sama seperti yang kemarin
aku melihat mata yang tetap indah
mata yang menyimpan cinta
berharap menjadi orang yang menggapainya
aku akan tetap dengan cintaku
meyakinkan diri bahwa kau bukan kelabu
semakin hari rasa ini semakin menjadi-jadi
membuatku ingin terus berlari
untuk menggapaimu
kau adalah puisi
patut dipuji dengan diksi yang indah
karena kau memang indah
aku terlalu malu untuk mengatakannya
aku bahkan terlalu egois pada diriku sendiri
maaf, aku tak bisa bersikap manis kepadamu
agar kau tak tahu rasaku
lagi-lagi aku terlalu malu untuk itu
kadang aku aharus berpura-pura membencimu
biarlah aku menjadi awan yang tak sempat mengatakan cinta
teruslah melaju
di sini aku tetap mendukungmu
(@CLASS, 10 Februari 2014
Gayamu itu aneh sebenarnya
tapi bagiku itu oke
tingkah lakumu aneh
tapi bagiku itu ngangenin
(@CLASS, 11 Februari 2014)
Nikmati musiknya
ikuti terus iramanya
buat dirimu serileks mungkin
lepas saja segala beban
aku ikut senang melihat kau begitu
terus goreskan pensilmu
jangan pernah menyerah
kamu pasti bisa
don't give up!!
(@CLASS, 13 Februari 2014 bimbel fisika)
Tuhan, aku ingin melupakannya
tapi nyatanya susah
hatiku semakin teriris
saat aku semakin sadar
bahwa dia adalah mustahil
aku tak punya alasan untuk menyukainya
aku tak tahu...
yang aku tahu, aku jatuh cinta
saat dekat dengannya aku lemah
aliran darahku bertambah cepat
aku deg-degan
walau hanya dengan melihatnya dari jauh
(in front of PERPUS al-nahdlah, 13 Februari 2014)
kenapa aku ingin menangis?
karena dia, entahlah!
apa karena kesal?
karena dia tak kunjung menunjukkan rasanya
apa aku cemburu?
pada orang yang telah bersamanya, entahlah!
aku takut kehilangan dia
aku takut rasa ini nantinya berubah
dan aku lebih takut lagi,
kalau-kalau melupakannya sama mustahilnya
dengan kemustahilan cintanya
cinta, kau mempertemukanku dengan berbagai rasa
(@PERPUS al-nahdlah, 13 Februari 2014)
Kamu itu mawar
siapa yang tak ingin meraihmu?
sudah pasti banyak
aku pun ingin meraihmu
tapi aku takut tersakiti oleh durimu
kalau aku singkirkan durimu
aku takut akan ada goresan luka
ingin langsung ku genggam
berdarahlah aku
sudahlah, cukup bagiku hanya
melihatmu dari jauh
melihat gugurnya kelopakmu
kemudian mengering dan kuncup kembali..
kemudian merekah dan mewangi
biarlah mawar begitu..
(@asrama putri4 al-nahdlah, 04 april 2014)