Name : Nikki Leres Mulyati Birth : 10 NOVEMBER "I hope we can share each other from this blog. Iam very interested about writing everything I want. enjoy for all of visitors..!!!!
Senin, 27 Agustus 2012
Amazing picture
Heello everybody , I will share to you about my amazing pictures when there . I will not forget my sweet moment with my 9 team.
Eunji( teacher )
Hyeongyu (teacher)
Meong ji,Kim ji Soo , Kim ji whan , kim han soo , hyun yoon , lee ryun kyung , lee sun jae , jung hoon , vira , damba , genta , and me are good team.
Thanks for you help guys ..!
SARANGHEYO...!!!
And dont forget, my best friends in Al Nadlah : Rihanum, mazida , ulin ,pegy , i'im , and kiky . .
spirit and good luck guys . . .!
Picture's in korea
This is all of participant of apywf
My picture when learn the traditional culture of korea. The name of that cloth is Hanbok
Rabu, 15 Agustus 2012
Sejarah Pembukuan
Hadits
Upaya untuk mengumpulkan dan membukukan hadits telah dilakukan pertama kali
oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Hal-hal yang mendorong untuk melakukan
pengumpulan dan pembukuan adalah:
Tidak adanya larangan pembukuan, sedangkan Al-Qur’an telah dihafal oleh
ribuan orang, dan telah dikumpulkan serta dibukukan pada masa Khalifah Utsman
bin Affan. Dengan demikian dapat dibedakan dengan jelas antara Al-Qur’an dengan
hadits.
Kekhawatiran akan hilangnya hadits karena ingatan kuat yang menjadi
kelebihan orang Arab semakin melemah, sedangkan para ulama telah menyebar
dibeberapa penjuru negeri Islam setelah terjadi perluasan kekuasaan negeri
Islam.
Munculnya pemalsuan hadits akibat perselisihan politik dan madzhab setelah
terjadinya fitnah, dan terpecahnya kaum muslimin menjadi pengikut Ali dan
pengikut Mu’awiyah, serta Khawarij yang keluar dari keduanya. Masing-masing
golongan berusaha memperkuat madzhab-nya dengan cara menafsirkan Al-Qur’an
dengan makna yang bukan sebenarnya.
Akan tetapi, upaya pengumpulan ini belum menyeluruh dan sempurna karena
Umar bin Abdul Aziz wafat sebelum Abu Bakar bin Hazm mengirimkan hasil
pembukuan hadits kepadanya. Para ahli hadits memandang bahwa upaya Umar bin
Abdul Aziz merupakan langkah awal dari pembukuan hadits. Mereka mengatakan,
“Pembukuan hadits ini terjadi pada penghujung tahun ke 100 pada masa Khalifah
Umar bin Abdul Aziz atas perintahnya.”
Adapun upaya pembukuan yang sebenarnya dan menyeluruh dilakukan oleh Imam
Muhammad bin Syihab Az-Zuhri yang menyambut seruan Umar bin Abdul Aziz dengan
tulus yang didasari karena kecintaan pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dan keinginannya untuk melakukan pengumpulan.
Pembukuan hadits pada mulanya belum disusun secara sistematis dan tidak
berdasarkan pada urutaan bab-bab pembahasan ilmu. Upaya pembukuan ini kemudian
banyak dilakukan oleh ulama-ulama setelah Az-Zuhri dengan metode yang
berbeda-beda. Kemudian para ulama hadits menyusunnya secara sistematis dengan
menggunakan metode berdasarkan sanad dan berdasarkan bab.
Ibnu Hajar berkata, “Orang yang pertama melakukan demikian itu adalah
Ar-Rabi’ bin Shubaih (wafat 16 H) dan Said bin Abi Arubah (wafat 156 H) hingga
kepada para ulama thabaqah (lapisan) ketiga (dari kalangan tabi’in). Imam Malik
menyusun Al-Muwatha’ di Madinah, Abdullah bin Juraij di Makkah, Al-Auza’I di
Syam, Sufyan At-Tsauri di Kufah, Hamad bin Salamah bin Dinar di Basrah.”
Buku-buku yang ditulis pada masa itu dan kini sudah dicetak antara lain:
Al-Muwatha’ karya Imam Malik bin Anas
Al-Mushannaf karya Abdurrazaq bin Hammam Ash-Shan’ani
As-Sunan karya Said bin Mansur
Al-Mushannaf karya Abu Bakar bin Abu Syaibah
Karya-karya tersebut tidak hanya terbatas pada kumpulan hadits-hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi bercampur antara hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, perkataan para sahabat, dan fatwa para
tabi’in. Kemudian ulama pada periode berikutnya memisahkan pembukuan hanya pada
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saja.
Langganan:
Postingan (Atom)